NPSP (Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan) adalah Sebuah
buku pertama di luar buku pelajaran yang saya baca waktu duduk di kelas 1 SMK sekitar
tahun 2008-2009. Buku ini saya dapatkan
atas saran tawaran membaca buku dari 2 kakak kelas saya. Ketika ditawarin membaca buku ini aku agak sempat bingung mau dibaca atau tidak, karena saya sendiri kurang terbiasa membaca buku.
Akhirnya buku ini saya baca pelan-pelan dan saya resapi makna dari pesan-pesan yang disampaikan oleh penulis. Saya belum sempat menyelesaikan buku ini karena sekitar 2 minggu kemudian buku ini diminta pemiliknya untuk segera dikembalikan. Meskipun saya baru membaca kurang lebih seperempatnya, buku ini atas izin Allah menguatkan pendirian saya agar tidak sekali-kali jatuh dalam lubang hitam yang menjadi jalur utama syaitan membujuk manusia agar jatuh dalam dosa zina. Beberapa poin penting yang dapat saya jadikan sebagai bahan review adalah sebagai berikut:
atas saran tawaran membaca buku dari 2 kakak kelas saya. Ketika ditawarin membaca buku ini aku agak sempat bingung mau dibaca atau tidak, karena saya sendiri kurang terbiasa membaca buku.
Akhirnya buku ini saya baca pelan-pelan dan saya resapi makna dari pesan-pesan yang disampaikan oleh penulis. Saya belum sempat menyelesaikan buku ini karena sekitar 2 minggu kemudian buku ini diminta pemiliknya untuk segera dikembalikan. Meskipun saya baru membaca kurang lebih seperempatnya, buku ini atas izin Allah menguatkan pendirian saya agar tidak sekali-kali jatuh dalam lubang hitam yang menjadi jalur utama syaitan membujuk manusia agar jatuh dalam dosa zina. Beberapa poin penting yang dapat saya jadikan sebagai bahan review adalah sebagai berikut:
1.
Pesan pendidikan agama dan
moral kepada para remaja dan pemuda agar tidak mentergesai dorongan nafsu
syahwat kepada lawan jenisnya dengan jalan Pacaran. Sekaligus pesan dengan
bahasa sastra untuk segera meninggalkannya bagi yang sudah terjatuh. Karena menjemput
kenikmatan berdua dengan jalan pacaran akan menghapus kenikmatan mahlligai
pernikahan berumah tangga. Kenikmatan-kenikmatan itu telah terampas dalam
masa-masa pacaran. Sehingga kehidupan pasca pernikahan menjadi hambar dan
kering bagaikan sayur tanpa garam.
2.
Memberikan arahkan kepada
para remaja dan pemuda untuk menahan diri dan memanfaatkan waktu muda dengan
amalan-amalan terbaik.
3.
Memberi gambaran keindahan
dan kenikmatan yang didapatkan dalam menjemput berkahya pernikahan.
Berikut adalah kutipan tulisan pada cover buku yang dapat mewakili isi buku:
Alangkah seringnya
Mentergesai kenikmatan tanpa ikatan
Membuat detik-detik di depan terasa hambar
Belajar dari ahli puasa
Ada dua kebahagiaan baginya
Saat berbuka
Dan saat Allah menyapa lembut memberikan pahala
Inilah puasa panjang syahwatku
Kekuatan ada pada menahan
Dan rasa nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan
Coba saja
Kalau Allah yang menghalalkan
Setitis cicipan surga
Kan menjadi shadaqah berpahala
Buku ini dipersembahkan untuk mereka yang lagi jatuh hati atau sedang pacaran bersama doi yang dipenuhi hasrat nikah dini tapi belum bernyali yang sedang menjalani proses penuh liku dan yang ingin melanggengkan masa-masa indah pernikahannya.
Mentergesai kenikmatan tanpa ikatan
Membuat detik-detik di depan terasa hambar
Belajar dari ahli puasa
Ada dua kebahagiaan baginya
Saat berbuka
Dan saat Allah menyapa lembut memberikan pahala
Inilah puasa panjang syahwatku
Kekuatan ada pada menahan
Dan rasa nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan
Coba saja
Kalau Allah yang menghalalkan
Setitis cicipan surga
Kan menjadi shadaqah berpahala
Buku ini dipersembahkan untuk mereka yang lagi jatuh hati atau sedang pacaran bersama doi yang dipenuhi hasrat nikah dini tapi belum bernyali yang sedang menjalani proses penuh liku dan yang ingin melanggengkan masa-masa indah pernikahannya.
![]() |
Click for source image |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar